Terkait Relamasi Teluk Benoa, Warga Bali Diajak Tidak Pilih Jokowi Lagi atau Golput
DENPASAR, KOMPAS.com - Anggota DPD asal Bali, Wedakarna, tampil di Podium Bali Bebas Berbicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Renon Denpasar, Bali, (Umum) Minggu (27/3/2016), untuk memberikan komentar terkait program dan kontra reklamasi Teluk Benoa.(Khusus)
"Saya (Anggota DPD asal Bali) sudah tiga kali(Umum) mengirimkan surat Kepada Presiden Joko Widodo(Khusus) untuk menolak Peraturan Presiden (Prespres) Nomor 51 Tahun 2014. Saya yakin Pak Jokowi akan mencabut (Perpres nomor 51/2014) ini, apalagi ini kan produk rezim sebelumnya (Pemerintahan SBY)," kata Wedakarna.
Wedakarna juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi telah disandera Partai Politik (Parpol). "Saya yakin masalah demo, masalah menolak reklamasi, dan isu reklamasi sudah di meja Presiden(Umum), namun Presiden tersandera oleh orang-orang politik yang ada di Jakarta!" tegasnya.(Khusus)
"Cara satu-satunya membujuk Presiden ialah menekan Presiden untuk mencabut Perpres nomor 51/2014, termasuk menekan parpol di belakangnya!" tambahnya.
Wedakarna juga mengancam untuk mengajak rakyat Bali tidak memilih Jokowi lagi(Umum) pada pemilu presiden mendatang dan tidak memilih partai yang mengusungnya, termasuk ajakan "golongan putih" (golput) atau tidak memberikan suara saat pemilu.(Khusus)
"Tenang saja, beliau (Jokowi) sedang mencari momentum. Kalau sampai 2019 tidak dicabut oleh Presiden Jokowi, kita balikan angka 72 persen (perolehan suara) menjadi 27 persen. Kalau perlu golput. Golput hak masyarakat kita," ujarnya.
Sampah di TPA Jatibarang Berpotensi Hasilkan Listrik 10 Megawatt
SEMARANG, KOMPAS.com - Tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, (Umum)Jawa Tengah disiapkan sebagai salah satu sumber penghasil energi listrik terbarukan.(Khusus)
Kandungan listrik dari gas sampah di TPA tersebut diprediksi mencapai 10 megawatt.
Kepala UPTD TPA Jatibarang Agus Junaidi mengatakan, Semarang merupakan salah satu kota percontohan di Indonesia,(Umum) yang ditunjuk untuk mengelola sampah menjadi energi terbarukan.(Khusus)
Pihaknya pun menargetkan fasilitasi pengelolaan energi listrik terbarukan sudah mulai dibangun pada 2017.
"Tahun ini masih studi kelayakan, kemungkinan akhir April selesai.(Khusus) Detail engineering design (DED) juga tahun ini pengerjaannya," kata Agus, di Semarang(Umum), Minggu (27/3/2016).
Agus mengatakan, untuk membangun area sampah,(Khusus) TPA telah menyiapkan 10 hektare lahan. Lokasi tersebut akan dibagi menjadi zona 1 dan Zona 2(Umum).
Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan instalasi pengelolaan sampah (Khusus) menjadi energi listrik terbarukan ini akan mendapat bantuan dari Pemerintah Denmark.(Umum)
"Tahun depan dibangun. Kami dapat hibah dari Pemerintah (Khusus) Denmark Rp 30 Miliar. Dubesnya ke sini," tambah Agus.(Umum)
Sampah di TPA Jatibarang mengandung gas metana yang bisa dimanfaatkan untuk sejumlah hal.
Saat ini, gas metana telah dinikmati oleh 101 Kartu Keluarga (Khusus) untuk keperluan memasak setiap hari warga sekitar.(Umum)
Gas ini juga akan dibuat menjadi listrik terbarukan. Gas metana diharapkan akan mampu menggerakkan turbin, hingga menggerakkan generator.
Semua instalasi nantinya akan dikoneksikan dengan jaringan daya listrik yang ada. "Kalau sudah jadi nanti dijual ke PLN. Kami sudah kerjasama untuk itu," imbuh dia.
Daftar Pustaka:
http://regional.kompas.com/read/2016/03/27/11281871/Terkait.Relamasi.Teluk.Benoa.Warga.Bali.Diajak.Tidak.Pilih.Jokowi.Lagi.atau.Golput
http://regional.kompas.com/read/2016/03/27/11205721/Sampah.di.TPA.Jatibarang.Berpotensi.Hasilkan.Listrik.10.Megawatt
DENPASAR, KOMPAS.com - Anggota DPD asal Bali, Wedakarna, tampil di Podium Bali Bebas Berbicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Renon Denpasar, Bali, (Umum) Minggu (27/3/2016), untuk memberikan komentar terkait program dan kontra reklamasi Teluk Benoa.(Khusus)
"Saya (Anggota DPD asal Bali) sudah tiga kali(Umum) mengirimkan surat Kepada Presiden Joko Widodo(Khusus) untuk menolak Peraturan Presiden (Prespres) Nomor 51 Tahun 2014. Saya yakin Pak Jokowi akan mencabut (Perpres nomor 51/2014) ini, apalagi ini kan produk rezim sebelumnya (Pemerintahan SBY)," kata Wedakarna.
Wedakarna juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi telah disandera Partai Politik (Parpol). "Saya yakin masalah demo, masalah menolak reklamasi, dan isu reklamasi sudah di meja Presiden(Umum), namun Presiden tersandera oleh orang-orang politik yang ada di Jakarta!" tegasnya.(Khusus)
"Cara satu-satunya membujuk Presiden ialah menekan Presiden untuk mencabut Perpres nomor 51/2014, termasuk menekan parpol di belakangnya!" tambahnya.
Wedakarna juga mengancam untuk mengajak rakyat Bali tidak memilih Jokowi lagi(Umum) pada pemilu presiden mendatang dan tidak memilih partai yang mengusungnya, termasuk ajakan "golongan putih" (golput) atau tidak memberikan suara saat pemilu.(Khusus)
"Tenang saja, beliau (Jokowi) sedang mencari momentum. Kalau sampai 2019 tidak dicabut oleh Presiden Jokowi, kita balikan angka 72 persen (perolehan suara) menjadi 27 persen. Kalau perlu golput. Golput hak masyarakat kita," ujarnya.
Sampah di TPA Jatibarang Berpotensi Hasilkan Listrik 10 Megawatt
SEMARANG, KOMPAS.com - Tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, (Umum)Jawa Tengah disiapkan sebagai salah satu sumber penghasil energi listrik terbarukan.(Khusus)
Kandungan listrik dari gas sampah di TPA tersebut diprediksi mencapai 10 megawatt.
Kepala UPTD TPA Jatibarang Agus Junaidi mengatakan, Semarang merupakan salah satu kota percontohan di Indonesia,(Umum) yang ditunjuk untuk mengelola sampah menjadi energi terbarukan.(Khusus)
Pihaknya pun menargetkan fasilitasi pengelolaan energi listrik terbarukan sudah mulai dibangun pada 2017.
"Tahun ini masih studi kelayakan, kemungkinan akhir April selesai.(Khusus) Detail engineering design (DED) juga tahun ini pengerjaannya," kata Agus, di Semarang(Umum), Minggu (27/3/2016).
Agus mengatakan, untuk membangun area sampah,(Khusus) TPA telah menyiapkan 10 hektare lahan. Lokasi tersebut akan dibagi menjadi zona 1 dan Zona 2(Umum).
Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan instalasi pengelolaan sampah (Khusus) menjadi energi listrik terbarukan ini akan mendapat bantuan dari Pemerintah Denmark.(Umum)
"Tahun depan dibangun. Kami dapat hibah dari Pemerintah (Khusus) Denmark Rp 30 Miliar. Dubesnya ke sini," tambah Agus.(Umum)
Sampah di TPA Jatibarang mengandung gas metana yang bisa dimanfaatkan untuk sejumlah hal.
Saat ini, gas metana telah dinikmati oleh 101 Kartu Keluarga (Khusus) untuk keperluan memasak setiap hari warga sekitar.(Umum)
Gas ini juga akan dibuat menjadi listrik terbarukan. Gas metana diharapkan akan mampu menggerakkan turbin, hingga menggerakkan generator.
Semua instalasi nantinya akan dikoneksikan dengan jaringan daya listrik yang ada. "Kalau sudah jadi nanti dijual ke PLN. Kami sudah kerjasama untuk itu," imbuh dia.
Daftar Pustaka:
http://regional.kompas.com/read/2016/03/27/11281871/Terkait.Relamasi.Teluk.Benoa.Warga.Bali.Diajak.Tidak.Pilih.Jokowi.Lagi.atau.Golput
http://regional.kompas.com/read/2016/03/27/11205721/Sampah.di.TPA.Jatibarang.Berpotensi.Hasilkan.Listrik.10.Megawatt
Komentar
Posting Komentar