Langsung ke konten utama

Cita-cita dan Harapan

Cita-cita dan Harapan
Sore ini, sebuah note dari seorang sahabat menyadarkan aku untuk merajut dan menuliskan kembali impian, cita-cita dan harapanku. Sudah lama aku tidak menuliskan mimpiku itu. Sehingga saat ditanya sama sahabatku itu tentang cita-citaku, aku hanya mampu mengatakan 3 buah. Apakah hanya tiga buah cita-citaku ini?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, impian itu artinya cita-cita atau keinginan yang susah dicapai. Sedangkan keinginan adalah hasrat atau kehendak atau harapan.  Harapan adalah sesuatu yang dapat diharapkan atau keinginan supaya menjadi kenyataan. Cita-cita adalah keinginan yang selalu ada dipikiran. Intinya, impian, cita-cita, harapan ataupun keinginan adalah sesuatu yang selalu ada di dalam pikiran kita dan selalu ingin diraih atau diwujudkan menjadi sebuah kenyataan walaupun meraihnya susah sekali.
Kutelusuri kembali noteku yang aku tulis di FB dan di blog, ternyata terakhir kali aku menuliskan daftar impianku adalah pada tanggal 12 Desember 2009. Wah sudah lama juga. Disitu tertulis 5 mimpiku, alhamdulilah beberapa terwujud di tahun 2010.
Saat aku lihat note temanku, wah dia menuliskan banyak sekali, 10 cita-cita yang dia tulis, dan itupun masih akan bertambah dengan berjalannya waktu. Sedangkan aku, hanya mampu menjawab 3 buah cita-citaku. Entah kenapa aku mau mengatakan 3 buah saja. Tidak seperti yang dulu-dulu, mampu menuliskan banyak sekali impian, harapan ataupun cita-cita. Dari semua mimpi itu hanya satu yang tidak pernah berubah dari 11 tahun yang lalu.
Mimpi 11 tahun yang lalu, yang ingin aku wujudkan. Melihat, belajar dan tinggal di sebuah kota bernama Edinburg. Entahlah, apakah Allah memberiku kesempatan untuk bisa ke sana. Dulu pernah bermimpi untuk bisa sekolah di German, tapi ternyata dapatnya malah di tetangganya German. Walaupun demikian tetap aku syukuri bisa ke eropa, bisa memenuhi janjiku 10 tahun yang lalu pada seseorang.
Kalau teman-teman yang lain bercita-cita ingin punya mobil, Iphone, Ipad, macbook dll. Aku hanya ingin bisa berguna buat semua orang dengan ilmu dan pengalaman yang aku miliki. Aku ingin bisa seperti salah satu blogger yang mampu menghasilkan tulisan dan bisa dipublish baik di jurnal international, proceeding ataupun Koran local. Entah kenapa hal tersebut mampu membuatku iri padanya. Kapan ya aku bisa begitu? Entahlah semoga nanti ada kesempatan bisa seperti beliau.
Mimpi, cita-cita, harapan ataupun keinginan setiap orang berbeda-beda. Apapun itu, mari kita usahakan untuk mewujudkannya, meskipun untuk meraihnya sangat sulit dan harus menanggis berdarah. Namun ingatlah saat kita mampu meraihnya, beban itu rasanya lepas dan bebas. Tak terkatakan dan bahagianya akan selalu kita ingat.
Tulislah mimpi kalian dan taruhlah itu 5 cm di depan kening kalian. Agar kalian bisa melihatnya setiap hari, memberikan semangat pada kalian, dan saat kalian jatuh, mimpi itu yang akan membuat kalian bisa bangkit lagi. Kejarlah cita-cita, impian dan harapan kalian. Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk mewujudkan itu semua. Selamat berjuang meraih cita-cita…
http://threeas.wordpress.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batik Solo, Yogyakarta Dan Pekalongan

Sebagai orang indonesia kita harus menghargai warisan nenek moyang kita seperti batik.Baru-baru ini tren batik di Indonesia semakin banyak saja. Mulai dari anak muda hingga orangtua, semua  suka memakai batik dengan model yang berbeda . Di Indonesia sendiri ada tiga daerah yang sangat terkenal karena batiknya. Daerah tersebut adalah  Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan . Batik dari ketiga daerah tersebut diyakini mempunyai ciri khasnya masing-masing yang menjadi pembeda satu sama lain. Mau tahu apa perbedaan batik Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan? Berikut ulasan perbedaan batik Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan: Cara Pembuatan Batik Solo dan Pekalongan biasanya dibuat dengan cara cap . Cara pembuatan batik Solo dan Pekalongan ini mirip dengan cara modern seperti sablon. Sedangkan  Batik Yogya dikenal sebagai batik tulis . Batik Yogya dibuat dengan cara manual mulai dari pembuatan motif sampai pewarnaan. Tak heran jika harga batik Yogya lebih mahal. Cari tahu  perbedaan batik tulis

Kota Dengan Sejuta Cerita "Cirebon"

Keindahan Pesona Wisata Budaya di Kota Cirebon Kota Cirebon sebagai kota kelahiranku, rasanya kurang pas kalau belum bercerita tentang keindahan kota kecil yang satu ini. Kota Cirebon memang kaya dengan berbagai obyek wisata untuk dikunjungi. Apalagi tempat-tempat yang merupakan peninggalan sejarah kejayaan Islam. Karena di kota inilah dahulu Sunan Gunung Jati melakukan syiarnya. Di kota ini terdapat empat keraton yang hingga saat ini masih berdiri dengan kokoh, yakni Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabon yang memiliki arsitektur gabungan dari berbagai elemen kebudayaan termasuk Islam dan unsur-unsur arsitektur Belanda. Ada pula situs peninggalan sejarah kejayaan Islam masa lampau, Tamansari Gua Sunyaragi atau Gua Sunyaragi, yang merupakan sebuah kompleks bangunan yang menempati areal seluas 1,5 ha. Tempat ini dulu merupakan tempat peristirahatan, tempat menyepi, bertapa dan merupakan tempat rekreasi bagi Sultan Kasepuhan dan kerabatnya.

Biografi Sunan Gunung Jati

Saya ingin sedikit berbagi atau bercerita tentang sunan gunung jati, sebagai orang cirebon saya wajib tau tentang sejarah sunan gunung jati karena beliaulah yang menyebarkan agama islam di kota saya yaitu kota cirebon. Sunan Guning Jati yang memiliki nama Syech Syarief Hidayatulloh dilahirkan Tahun 1448 Masehi. Ayahanda Syech Syarief Hidayatulloh adalah Syarief Abdullah, seorang dari Mesir keturunan ke 17 Rosulullah SAW, bergelar Sultan Maulana Muhamad, Ibunda Syech Syarief Hidayatullah adalah Nyai Rara Santang dan setelah masuk Islam berganti nama menjadi Syarifah Muda’im adalah Putri Prabu Siliwangi dari kerajaan Padjajaran. Syech Syarief Hidayatullah berkelana untuk belajar Agama Islam dan sampai di Cirebon pada tahun 1470 Masehi. Syech Syarief Hidayatullah dengan didukung uwanya, Tumenggung Cerbon Sri Manggana Cakrabuana alias Pangeran Walangsungsang dan didukung Kerajaan Demak, dinobatkan menjadi Raja Cerbon dengan gelar Maulana Jati pada tahun 1479. Sejak itu pemban