TEORI ORGANISASI UMUM
PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN ORGANISASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu, perubahan dan perkembangan zaman dari masa ke masa mengalami kemajuan yang cukup pesat . Tidak dipungkiri jika berbagai perubahan besar sering terjadi. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor positive yang mendukung organisasi tersebut menjadi maju atau pun faktor negative yang membuat organisasi tersebut mundur.
Di dalam suatu komunitas, ada yang disebut dengan organisasi. Tujuan dibuatnya organisasi adalah supaya komunitas tersebut mempunyai tujuan dan dapat membawa dampak positif pada masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan perubahan secara berkala, yang mengacu kepada perubahan dan perkembangan organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi tersebut tidak melenceng dari tujuan awal atau yang lebih buruknya lagi, membawa dampak negatif pada masyarakat.
Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi, perilaku dan harapan semua anggota organisasi. Pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara interfensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistematis, dan harus didukung oleh pimpinan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
A. Definisi perubahan dan pengembangan organisasi
B. Hal-hal untuk mengembangkan organisasi secara garis besar
C. Proses pengembangan organisasi
D. Tujuan perubahan dan pengembangan suatu organasasi
E. Dampak pengembangan organisasi
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :
2. Memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum yang diberikan Dosen : Ibu Ira Phajar Lestari, SE, MM. sebagai pelengkap nilai kami
3. Sebagai penambah pengetahuan tentang perkembangan dan perubahan organisasi.
1.4 Pembatasan Masalah
Karena pembahasan dari Perkembangan dan Perubahan Organisasi amat luas, maka kami membatasi permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :
a. Penjelasan mengenai Perkembangan dan Perubahan Organisasi
b. Kasus yang diambil dari berita terkini tentang Perkembangan dan Perubahan Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Terdapat bermacam – macam definisi dari perkembangan dan perubahan organisasi menurut para ahli. Namun sebelum membahas definisi perkembangan dan perubahan organisasi, ada baiknya kita mengetahui arti dari perkembangan, perubahan dan organisasi itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perkembangan adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata berkembang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata "berkembang" tidak saja meliputi aspek yang berarti abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret. Secara singkat, perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
Menurut Neni Nurmayanti Husanah, Perubahan merupakan sesuatu yang unik karena perubahan - perubahan yang terjadi dalam berbagai kehidupan itu berbeda - beda dan tidak bisa disamakan, walaupun memmiliki beberapa persamaan dalam prosesnya. Sedangkan menurut Brian Clegg, Perubahan merupakan suatu kekuatan yang sangat hebat, yang dapat memotivasi. Lain lagi dengan A.B Susanto, menurutnya Perubahan adalah keniscayaan yang menyertai kehidupan, dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja.
Dikutip dari Wikipedia, Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Sedangkan menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
• Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
• James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
• Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
• Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Perkembangan dan Perubahan Organisasi adalah suatu proses membesar atau meluasnya sebuah organisasi ke arah yang lebih baik.
2.2 Faktor – Faktor Penyebab Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Faktor – faktor penyebab perubahan organisasi terdiri dari dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
a. Faktor Intern adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor Intern terdiri dari :
1) Perubahan kebijakan lingkungan.
2) Perubahan struktur organisasi.
3) Volume kegiatan bertambah banyak.
4) Sikap dan perilaku para anggota organisasi.
b. Faktor Ekstern adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor ekstern diantaranya terdiri dari :
1) Politik.
2) Hukum.
3) Kebudayaan.
4) Teknologi.
5) Sumber daya alam.
6) Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi..
7) Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial.
Dari faktor-faktor diatas sangatlah besar kemungkinan suatu organisasi dapat berubah, entah kearah yang lebih positif maupun sebaliknya.
2.3 Proses Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Meskipun banyak sekali konsep - konsep mengenai pengembangan organisasi sekarang ini, yang mungkin akan saling tumpang tindih, barangkali definisi yang dikemukakan oleh Cummings (1996) akan membantu kita untuk dapat lebih memahami konsep pengembangan organisasi. Menurut Cummings (1989), pengembangan organisasi adalah suatu aplikasi konsep atau teori dengan menggunakan suatu sistem di mana konsep-konsep ilmu pengetahuan digunakan untuk mengembangkan organisasi secara terencana dan dengan menggunakan semua strategi yang dimiliki organisasi untuk meningkatkan efektivitas kinerja organisasi. Selanjutnya, Cummings (1989) juga menyatakan bahwa konsep (ilmu pengetahuan) di dalam pengembangan organisasi itu pada dasarnya merupakan faktor-faktor yang membedakan pengembangan organisasi dengan pendekatan lain dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja organisasi.
Sementara itu Tyagi (2000) mengajukan pendapatnya, bahwa pengembangan organisasi sebagai suatu usaha yang terencana, sistematis, terorganisasikan, dan lebih bersifat kolaboratif antara prinsip pengetahuan tentang perilaku dan teori organisasi dipadukan dan diaplikasikan (integreated and aplicated) guna meningkatkan kualitas kehidupan organisasi yang tercermin pada peningkatan kesehatan dan vitalitas organisasi. Pendapat Tyagi ini hampir sama dengan pendapat pakar organisasi yang lebih dulu disebutkan, hanya Tyagi lebih memfokuskan pada hasil (outcome) dari OD, yaitu intensitas komunikasi internal organisasi yang meningkat, kompetensi dan harga diri anggota kelompok yang semakin baik, dan adanya pengakuan dari masyarakat bahwa organisasi tersebut telah semakin baik dalam kinerjanya.
Yang dimaksud dengan proses perubahan suatu organisasi adalah tata cara untuk mencapai perubahan organisasi yang lebih baik dan lebih berkembang. Langkah tersebut terdiri dari :
a. Mengadakan Pengkajian : Dengan kita mengkaji ulang suatu sistem, kita dapat mengetahui apakah suatu organisasi tersbut dapat berjalan dengan baik atau tidak dengan memakai sistem yang lama. Jika tidak ada perubahan dalam organisasi tersebut kita dapat membuat suatu sistem yang lebih baik lagi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
b. Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
c. Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
d. Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
e. Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
2.4 Tujuan Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Tujuan dari perubahan dan pengembangan organisasi ini adalah untuk meningkatkan suatu kehendak yang kita inginkan untuk mencapai sebuah tujuan yang jelas.
Macam-macam tujuan perubahan dan perkembangan organisasi, yaitu:
1. Untuk mempererat organisasi satu dengan organisasi yang lainnya.
2. Untuk meningkatkan mutu dari organisasi tersebut/organisasi yang telah dibuat.
3. Untuk meningkatkan peranan organisasi di masyarakat luas.
4. Untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.
5. Untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan organisasi yang telah dibuat.
2.5 Dampak Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Dampak perubahan dan pengembangan dalam organisasi dapat menjadi dampak yang positif jika tujuan dari suatu organisai dapat tercapai. Dampak terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Dampak Positif
Dampak yang memberi rasa nyaman kepada masyarakat karena telah mempercayai organisasi yang telah diikuti.
2. Dampak Negatif
Dampak negatif dari organisasi adalah dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, dan berakibat keruntuhan dari organisasi tersebut yang pada akhirnya proses perkembangan organisasi tersebut menjadi gagal total.
Bab III
STUDY KASUS
3.1 Contoh Organisasi Yang Berdampak Negatif
Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di Jakarta. FPI dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habib, Ulama, Mubaligh dan Aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah Jabotabek. Pendirian organisasi ini hanya empat bulan setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, karena pada saat pemerintahan orde baru presiden tidak mentoleransi tindakan ekstrimis dalam bentuk apapun. FPI pun berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler.
Selain beberapa kelompok internal, yang disebut oleh FPI sebagai sayap juang, FPI memiliki kelompok Laskar Pembela Islam, kelompok paramiliter dari organisasi tersebut yang kontroversial karena melakukan aksi-aksi penertiban (sweeping) terhadap kegiatan - kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan syariat Islam terutama pada bulan Ramadan dan seringkali berujung pada kekerasan.
Organisasi ini terkenal dan kontroversial karena aksi - aksinya sejak tahun 1998. Rangkaian aksi yang berujung pada kekerasan sering diperlihatkan dalam media massa. Beberapa waktu yang lalu, organisasi massa Islam ini melakukan aksi unjuk rasa didepan gedung DPRD yang berakhir ricuh. Akibat aksi mereka ini, belasan anggota polisi luka - luka sedangkan 20 anggota FPI diamankan.
Dari contoh diatas, dapat dilihat bahwa organisasi yang awal berdirinya bertujuan untuk menegakkan hukum Islam berkembang menjadi organisasi yang di cap sebagai organisasi anarkis.
3.2 .Contoh Organisasi Yang Berdampak Positif
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh Raden Arta Wiriaatmadja dari Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Bekerja sama dengan E Sieburg, R. Arta Wiraatmadja mendirikan koperasi kredit sistem Riffeisen. Gerakan koperasi semakin meluas bersamaan dengan munculnya pergerakan nasional menentang penjajahan. Gerakan koperasi semakin meluas bersamaan dengan munculnya pergerakan nasional menentang penjajahan.
Berdirinya Boedi Oetomo, pada tahun 1908 mencoba memajukan koperasi rumah tangga ( koperasi konsumsi ). Serikat Islam pada tahun 1913 membantu memajukan koperasi dengan bantuan modal dan mendirikan Toko Koperasi. Pada tahun 1927, usaha koperasi dilanjutkan oleh Indonesische Studie Club yang kemudian menjadi Persatuan Bangsa Indonesia ( PBI ) di Surabaya. Partai Nasional Indonesia ( PNI ) di dalam kongresnya di Jakarta berusaha menggelorakan semangat operasi sehingga kongres ini sering juga disebut “ kongres koperasi ”. Tujuan nya untuk membantu para anggotanya agar tidak terjerat dengan rentenir.
Setelah Indonesia merdeka semangat mendirikan koperasi bangkit kembali. Pemerintah mendukung penuh atas pendirian koperasi, khususnya melalui UUD 1945, pasal 33 ayat 1 pada tanggal 12 Juli 1947. Hingga saat ini koperasi cukup berkembang pesat dan banyak membantu perekonomian masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah.
Dari contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa sebuah organisasi jika tetap teguh pada jalurnya dapat berkembang dan membantu masyarakat dalam berbagai bidang khususnya bidang ekonomi.
Bab IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap organisasi ingin berubah dan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi. Namun pada kenyataannya, tidak dapat dipungkuri bahwa ada beberapa organisasi yang pada saat mereka sudah berkembang, mereka melenceng dari apa yang mereka rencanakan pada awal pembentukan organisasi tersebut tersebut.
4.2 Saran
Setiap organisasi pasti memiliki tujuan dibalik pembentukan organisasi tersebut. Ada yang bertujuan untuk menegakkan hukum, ada yang bertujuan untuk membangun silaturahmi, ada pula yang dibentuk untuk bertujuan anarkis. Maka dari itu, kita sebagai anggota masyarakat harus menjadi benteng untuk organisasi anarkis tersebut agar tidak berkembang dan memperluas jaringannya.
DAFTAR PUSTAKA
• http://yupur66.blogspot.com/2013/03/pengembangan-organisasi_8688.html
• http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/
• http://nandacacingan.blogspot.com/2012/10/makalah-perubahan-dan-perkembangan.html
• http://boycharotz1st.blogspot.com/2013/01/perubahan-dan-perkembangan-organisasi.htm
• http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
• http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
• http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/12/18/perkembangan-koperasi-dan-ukm-di-indonesia-617617.html
• http://wennyekaputri.wordpress.com/2013/10/13/sejarah-perkembangan-koperasi-di-dunia-di-indonesia-2/
• http://www.alwanku.com/2013/02/definisi-perkembangan-menurut-para-ahli.html
• http://masfiifauzii02.blogspot.com/2013/05/pengertian-perubahan-dan-perkembangan_3.html
Sebagai orang indonesia kita harus menghargai warisan nenek moyang kita seperti batik.Baru-baru ini tren batik di Indonesia semakin banyak saja. Mulai dari anak muda hingga orangtua, semua suka memakai batik dengan model yang berbeda . Di Indonesia sendiri ada tiga daerah yang sangat terkenal karena batiknya. Daerah tersebut adalah Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan . Batik dari ketiga daerah tersebut diyakini mempunyai ciri khasnya masing-masing yang menjadi pembeda satu sama lain. Mau tahu apa perbedaan batik Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan? Berikut ulasan perbedaan batik Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan: Cara Pembuatan Batik Solo dan Pekalongan biasanya dibuat dengan cara cap . Cara pembuatan batik Solo dan Pekalongan ini mirip dengan cara modern seperti sablon. Sedangkan Batik Yogya dikenal sebagai batik tulis . Batik Yogya dibuat dengan cara manual mulai dari pembuatan motif sampai pewarnaan. Tak heran jika harga batik Yogya lebih mahal. Cari tahu perbedaan batik tulis
Komentar
Posting Komentar